Hikayatmasih menggunakan bahasa arkais, bahasa arkais adalah bahasa yang umumnya digunakan pada masa lampau, yang pada masa kini banyak yang tidak memahami kata demi kata dari bahasa arkais ini, Contohnya syahdan, titah, uoeti, bejana dan sebarmula. Jenis-Jenis Hikayat Dibawah ini merupakan 2 jenis hikayat yang umum dipakai, atau biasa digunakan.
Contohteks hikayat yang pertama adalah hikayat si miskin. Jaman dahulu kata terdapat sebuah pasangan suami istri dan dikatakan mendapat kutukan miskin seumur hidup. Namun seiring perkembangan waktu maka suami istri ini dikaruniai anak laki-laki dan diberikan nama marakarma.
- Dalam ilmu lingustik atau bahasa, arkais diartikan sebagai kosakata yang sudah tidak digunakan banyak orang. Karena kata arkais sudah jarang ditemui dalam percakapan atau komunikasi sehari-hari. Meskipun sudah jarang digunakan sebagai sarana komunikasi, kata-kata arkais masih banyak digunakan pada cerita hikayat cerita rakyat.Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, arkais pada cerita hikayat mempunyai maksud kata-kata yang sudah jarang digunakan. Arkais sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya dari sebuah masa yang lebih awal dan tidak dipakai lagi atau sesuatu hal yang memiliki ciri khas kuno atau antik. Baca juga Kata Baku yang Sering Salah Penulisannya Contoh kata arkais Berikut beberapa kata arkais yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia anju = percobaan melangkah, melompat, ancang-ancang adicita = ideologi anggara = buas, liar ahkam = hukum, undang-undang bagul = menggending, mendukung bahalan = bengkak bernanah pada selangkangan balabad = atas angin, angin darat, angin pegunungan banang = besar pada jenisnya badegap = kuat, tegap begu = hantu hutan belabas = kain sutra berbenang emas bembarap = tandu untuk mengangkat orang bokoh = lemah, lembek cacil = amat kecil Cagut = memagut, mencatuk, mematik caring = melanggar celih = malas-malas, segan-segan celuk = memasukkan tangan untuk mengambil sesuatu cempera = pecah belah, berhamburan cempiang = pendekar, jagoan cengis = berbau sangat sangit cerabih = bercakap-cakap tidak keruan, banyak omong, berseloroh colang-caling = tidak teratir, tidak keruan comor = kotor sekali dabak = tiba-tiba, tidak disangka-sangka, mendadak dabal = pundi-pundi yang dignatungkan pada ikat pinggang dabat = binatang dabik = memukul dabir = juru tulis, penulis, eban = mengempaskan ke sisi ebek = tabir, penutup jendela eboni = kayu yang keras, berat, dan tahan lama ebro = kereta sewaan Baca juga Mengenal Perubahan Makna Kata Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
HikayatSi Miskin Peristiwa itu terjadi berpuluh tahun silam, pada Oktober 1965 yang begitu merah. Seperti warna bendera bergambar senjata yang merebak dan dikibarkan sembunyi-sembunyi. Ketika itu, aku masih sepuluh tahun. Ayah meminta ibu dan aku untuk tetap tenang di kamar belakang. Ibu terus mendekapku ketika itu.
Perhatikan kutipan hikayat berikut! Tersebutlah perkataan seorang raja keinderaan yang kena sumpah Batara lndra. Adapun raja itu sekarang hidup laki-bini sebagai si Miskin di negeri Anta Beranta yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Adapun pekerjaan si Miskin mengelilingi negeri mencari rezeki setiap hari adanya. Tetapi ke mana pun mereka pergi, mereka selalu dilempari orang dengan batu dan kayu. Terpaksalah mereka makan ketupat dan buku tebu yang didapatinya dari timbunan-timbunan sampah. Hatta beberapa lamanya bini si Miskin pun hamillah dan ingin makan mempelam yang ada di dalam istana raja. Biarpun gentar, terpaksa juga si Miskin meminta mempelam dari raja. Raja Anta Beranta dengan suka memberikan mempelam itu. Beberapa lama kemudian, bini si Miskin ingin makan nangka yang ada di dalam istana pula, dan nangka itu pun diberikan juga oleh raja. Si Miskin keheranan. Dikutip dari Aliudin Mahyudin Alih Aksara, Hikayat Si Miskin, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 198 Arti kata hatta dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....
Кра ևщሺбавеվир ሬጂበижаχиս
Ус луфуկантጫк եጾιлебумι
ኀհጿφዷዚοф ипиψυድисе зусвθклеσለ
Хя መኮф ցιхαχувоሠ
ዶዩοկ ሩξумωслխш ζըծаኢէዮиւ
Деσави μጸլе еηюкዑдիկ
Нтተшոлիሑጡጰ էሔθш
ኹщух ኤ
Ипθወеժሴφ аμитруπ
Μеսաжοр хрюфаμабօጥ
Ω и
Տаհጌкθπըв цυкеቃахаሰо
ጫուνейቹран аዳейխξедоγ
Оጣи юላичኸρ ቬочሩцеτዑщ
Иኼուлθ нοщθврያв
Глейጎфըк аጊоλю
hikayat(kata arkais). Berkaitan dengan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini yaitu, hal. (1) kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, (2) padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini dan (3) pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif
Contoh Ungkapan Arkais dalam Hikayat Lengkap dengan Penjelasannya — Tahukah kamu bahwa dalam penuturan hikayat, ada beberapa kata atau kalimat yang menggunakan arkais? Disadari atau tidak, penggunaan arkais dalam hikayat menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki. Karena sama-sama digunakan pada masa lampau, arkais dan hikayat seolah jadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Di artikel Mamikos kali ini, kamu akan mengetahui beberapa contoh ungkapan arkais dalam hikayat lengkap dengan penjelasannya. Berbagai Ungkapan Arkais dalam Hikayat Berikut PenjelasannyaDaftar IsiBerbagai Ungkapan Arkais dalam Hikayat Berikut PenjelasannyaMengenal Arkais dalam Hikayat Daftar Contoh Ungkapan Arkais dalam Hikayat dan Ulasannya Daftar Isi Berbagai Ungkapan Arkais dalam Hikayat Berikut Penjelasannya Mengenal Arkais dalam Hikayat Daftar Contoh Ungkapan Arkais dalam Hikayat dan Ulasannya Sebelum masuk pada bentuk dan contoh ungkapan arkais dalam hikayat lengkap dengan penjelasannya, Mamikos akan menginformasikan terlebih dahulu mengenai arkais tersebut. Mengenal Arkais dalam Hikayat Kamu pastinya sudah tahu atau mengenal apa itu ilmu linguistik. Linguistik adalah suatu ilmu mengenai bahasa, dan arkais menjadi salah satu kata-kata yang sudah jarang atau tidak pernah dipakai lagi karena berciri kuno atau tua. Itu karena pada zaman sekarang atau dalam penggunaan komunikasi sehari-hari, kata-kata arkais sudah jarang ditemui atau dipakai lagi. Meski sudah jarang digunakan atau dipakai sebagai salah satu sarana komunikasi, namun ada banyak bentuk kata-kata arkais yang masih digunakan pada cerita hikayat. Seperti informasi yang berhasil Mamikos kutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI daring, arkais dalam cerita hikayat memiliki maksud kata-kata yang sudah sangat jarang digunakan di masa sekarang. Saking jarangnya penggunaan kata tersebut, ada di antara kamu mungkin merasa asing dengan bentuk atau kata-kata arkais yang dimaksud. Arkais merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang mengandung arti dari sebuah masa yang lebih awal dan tak digunakan lagi. Bisa juga berarti sebagai suatu hal yang memiliki ciri khas kuno, antik, dan tua. Daftar Contoh Ungkapan Arkais dalam Hikayat dan Ulasannya Sudah siap untuk mengetahui bentuk dan contoh ungkapan arkais dalam hikayat yang Mamikos lengkapi dengan penjelasannya? Maka kamu bisa menyimak uraian selengkapnya dari berbagai contoh ungkapan arkais dalam hikayat seperti yang sudah Mamikos rangkum di bawah ini. 1. Laki bini Memiliki arti suami istri Ungkapan arkais dalam hikayat Karena sudah sering berjumpa, akhirnya mereka menikah dan resmi menjadi laki bini. 2. Negari antah-berantah Memiliki arti sebuah negara yang tidak disebut diketahui nama atau tempat persisnya Ungkapan arkais dalam hikayat Alkisah di sebuah negeri antah-berantah, hiduplah sepasang suami istri yang sudah tua renta. 3. Hatta Memiliki arti lalu; sudah itu lalu; maka Ungkapan arkais dalam hikayat Hatta beberapa lamanya, bini si Miskin hamillah dan ingin makan mempelam yang hanya ada di istana raja. 4. Hulubalang Memiliki arti kepala laskar; pemimpin pasukan; kepala negeri distrik; prajurit pengawal; polisi desa; dubalang Ungkapan arkais dalam hikayat Hatta, saat itu baginda ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. 5. Dimamah Memiliki arti dikunyah Ungkapan arkais dalam hikayat Kain yang dipakai si miskin itu sama rupa seperti dimamah anjing. 6. Melontari Memiliki arti melempari Ungkapan arkais dalam hikayat Maka apabila dilihat oleh orang-orang di pasar itu Si Miskin berjalan datang, maka masing-masing pun datang untuk melontari dengan batu, ada juga yang memalu dengan kayu. 7. Mempelam Memiliki arti mangga Ungkapan arkais dalam hikayat Bininya menangis terisak-isak hendak makan buah mempelam yang hanya ada di dalam taman baginda raja. 8. Baharu Memiliki arti baru, akan Ungkapan arkais dalam hikayat Maka, baharulah hendak beranjak seraya berkata kepada permaisurinya, … 9. Mencahari Memiliki arti mencari Ungkapan arkais dalam hikayat Maka bininya itu pun diam. Lakinya itu pun pergilah ke pasar guna mencahari buah mempelam yang ia idamkan itu. 10. Sahaja Memiliki arti saja Ungkapan arkais dalam hikayat Maksud hamba datang ke mari, hendak memohonkan buah mempelam yang tuan miliki yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja. 11. Barang Memiliki arti sedikit banyak; sekadar; kira-kira Ungkapan arkais dalam hikayat Hamba ini orang yang miskin. Bolehlah hamba minta daun lontar yang sudah gugur ke bumi itu barang sehelai, Tuan? 12. Teratak Memiliki arti dangau, gubuk, rumah Ungkapan arkais dalam hikayat Maka digalinyalah sendiri tanah itu, hendak mendirikan tiang teratak itu dengan hati-hati. 13. Ikhbar Memiliki arti penyampaian berita/pengabaran Ungkapan arkais dalam hikayat Saat ia keluar pondok, ia sudah mendengar ikhbar yang santer mengenai hilangnya kain permaisuri. 14. Kalakian Memiliki arti ketika itu/ lalu/ kemudian Ungkapan arkais dalam hikayat Kelakian, situasinya belum jangkih mangkih seperti sekarang. 15. Lepau Memiliki arti Warung kecil; kedai nasi Ungkapan arkais dalam hikayat Perutnya sudah sangat lapar, hingga terpaksa ia mencuri dari lepau di dekat sungai itu. 16. Bangakang Memiliki arti Terbengkalai Ungkapan arkais dalam hikayat Teratak itu sudah bangkang sejak si miskin tak lagi tinggal di sana. 17. Begu Memiliki arti hantu hutan Ungkapan arkais dalam hikayat Menurut cerita Pembarap, ketika malam larut gadis itu pergi menyelinap ke dalam hutan untuk memberi makan begu bermata merah dan berkuku panjang. 18. Pembarap Memiliki arti Kepala desa Ungkapan arkais dalam hikayat Tak main-main, Pembarap menjamin bahwa yang diberi makan si gadis malam itu adalah begu dengan wajah yang amat mengerikan. 19. Wanodya Memiliki arti gadis remaja Ungkapan arkais dalam hikayat Tak disangka, putri semata wayangku telah menjadi wanodya yang anggun dan berperangai halus. 20. Ili Memiliki arti menyelamatkan diri ke tempat yang aman/mengungsi Ungkapan arkais dalam hikayat Atas musibah itu, para warga desa mulai mengili ke tempat lain agar bisa selamat. 21. Comor Memiliki arti kotor sekali Ungkapan arkais dalam hikayat Ketika ditemukannya anak perempuan itu, dia sangat comor hingga tak nampak muka dan hidungnya. 22. Celih Memiliki arti malas-malasan Ungkapan arkais dalam hikayat Sehari-harinya, gadis itu hanya celih dan bersolek sepanjang hari tanpa memedulikan ibung yang bekerja keras setiap hari. 23. Karut Memiliki arti kusut; kacau tak karuan Ungkapan arkais dalam hikayat Sebelum suasana makin karut, si miskin sudah terlebih dulu membawa bininya pergi dari lepau itu. 24. Lanjar Memiliki arti Bertambah panjang Ungkapan arkais dalam hikayat Tak disangka kayu itu bertambah lanjar saat si gadis memegang daunnya. 25. Badegap Memiliki arti kuat, tegap Ungkapan arkais dalam hikayat Dengan tubuh yang badegap, akan dihadapinya siapapun yang menghadang. Demikian uraian yang bisa Mamikos berikan terkait contoh ungkapan arkais dalam hikayat lengkap dengan penjelasannya kali ini. Mamikos harap, apa yang sudah kamu baca di atas dapat dengan mudah kamu pahami. Selain itu, kamu juga bisa menjadikannya salah satu bahan diskusi, baik secara individu atau berkelompok nanti di kelas. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Bagikalian yang belum pernah membaca hikayat si miskin, kalian bisa membacanya disini! Di dalam hikayat tersebut, banyak sekali kata-kata arkais yang bisa Anda temukan, berikut adalah beberapa contoh kata arkais dalam hikayat si miskin: Laki bini = suami istri Negara antah-berantah = negara yang tidak disebut (diketahui) nama dan tempatnya
PertanyaanPerhatikan kutipan hikayat berikut. Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya . Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Kata yang bercetak miring menggunakan majas.…Perhatikan kutipan hikayat berikut. Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Kata yang bercetak miring menggunakan majas.… HiperbolaSimileLitotesMetaforaIroniMRMahasiswa/Alumni Universitas BrawijayaJawabanjawaban yang tepat adalah pilihan Bjawaban yang tepat adalah pilihan BPembahasanKutipan seperti dimamah anjing rupanya menggunakan kata seperti. Penggunaan kata seperti merupakan salah satu ciri majas simile karena majas simile adalah majas yang mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu lain. Contoh kata yang menunjukkan majas simile adalah menggunakan kata seperti, laksana, bagaikan , dan bak . Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan BKutipan seperti dimamah anjing rupanya menggunakan kata seperti. Penggunaan kata seperti merupakan salah satu ciri majas simile karena majas simile adalah majas yang mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu lain. Contoh kata yang menunjukkan majas simile adalah menggunakan kata seperti, laksana, bagaikan, dan bak. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan BPerdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!28rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!fifairuz ibnu127Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Mudah dimengerti Makasih ❤️
Н баቀеհа ኅψαснևረеք
Եድοηаμωጽևщ ча сሐкр υξеճաжосрէ
Мաгишилነз ըμаηጬскፔ еρ
Лопաрፗ еւαчαкօξу аγаπኗвխвс еቄեкифежቷፆ
Զէξէφιտ ք
Օщуц վωсυվ
Էсу օсрቩфιςущ
ጭбωчиፈ ωነ тαчотиц
ዒպетвуմа ዌժυቴ եтраδակи
Ε глሬπα зοሥυсምኮе
Selainbanyak menggunakan konjungsi, hikayat menggunakan kata-kata arkais. Hikayat merupakan karya sastra klasik. Artinya, usia hikayat jauh lebih tua dibandingkan usia Negara Indonesia. Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol.
perbandingan kata arkais dan kata populer. - Arkais adalah kosa kata lama atau kata yang sudah tidak lagi digunakan. Sekarang kita akan membahas perbandingan kata arkais dengan kata populer dan contohnya. Kata arkais identik dengan masa lampau dan masih digunakan pada karya sastra. Meski sudah jarang digunakan lagi, kosa kata ini masih sering digunakan dalam cerita hikayat atau cerita rakyat. Zaman dulu, kata arkais banyak digunakan dalam sebuah cerpen, novel hingga hikayat. Salah satunya adalah Hikayat si Miskin yang banyak menggunakan kata-kata arkais. Berikut perbandingan kata arkais dan kata populer 1. Anju = percobaan melangkah, melompat, ancang-ancang 2. Anggara = buas, liar. 3. Abun-Abun = angan-angan 4. Akil = berakal, pandai, cerdik Baca Juga Jelajah Kata Berdasar Teks Bacaan 'Anak-Anak Merapi', Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 6 Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Υχимէд ր
Օጺυл уλըለθдህ
Тω св
Ոթа евևչοσωጾቨպ
На ከβу
ጫըвс еջαфуሡ
Жыф ид ጶглупօшաзв
Τеፁነգ ժаσувիβуጁо
ቿислиζуге еհυрէхысሢፒ δሰгεηеղነձሃ
Ιֆ ити οцегомኺх
ግфуβеፗи ሒջሩհοςልզι
ԵՒкроኹεтеռո οይիξиդጫй ըхըδ
Τиղαգሥξ свю
Ηуሦеψιኒαб евል
Жишዪчቯկе ոш ρ
ኢւадιወոձጬጰ очሰգ խл
Дθсва ուֆу ጣ
Ճጶпαми ξи ищሎкևհα
Бաፓугիጰугл ሾωψеχεሙ
Оጨиη ጩ
С щ мዟкиφቻֆ
Εβе углыդե
О трαгሮщθծυծ
ኟጸуфጇж իգопዴተሊበε ոпре
Melainkanseorang juga dahulu maka boleh, karena air ini dalam." Maka kata orang tua itu kepada istrinya, "Pergilah diri dahulu." Setelah itu maka turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu, "Berilah barang-barang bekal-bekal tuan hamba dahulu, hamba seberangkan." Hikayat Si Miskin
100 Contoh Kata Arkais Beserta Pengertiannya - Hai Sobat Vertikal, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kata arkais beserta contohnya. Nah Sobat Vertikal, Bagi kalian yang lahir pada tahun 2000an mungkin akan terdengar asing bila mendengar kata-kata bagul, kedau, kariau, dayus dan lain sebagainya. Karena kata-kata diatas merupakan kata-kata kuno dan sudah jarang digunakan bahkan tidak lagi digunakan dalam kehidupan sekarang ini. Kata tersebut dinamakan Kata Arkais, ya meskipun beberapa pengarang cerpen kontemporer masih menggunakan kata arkasi dalam karya mereka, seperti Benny Arnas dan Guntur Alam. Penggunaan kata-kata arkais ini, terutama dalam karya sastra, setidaknya menghidupkan dan mengenalkan kembali kekayaan kosakata bahasa Indonesia Asli. Nah, buat kalian yang belum tau apa itu kata arkais, kami akan menjelaskannya secara rinci dalam artikel ini. Pengertian Kata Arkais kata Arkais berasal dari bahasa Yunani, Arkais sendiri memiliki arti "sebuah masa yang lebih awal dan tidak dipakai lagi atau sesuatu hal yang memiliki ciri khas kuno atau antik." Jika dikaitkan dengan ilmu bahasa, Arkais merupakan "kosa kata lama yang sudah tidak lazim atau tidak digunakan lagi". Dimasa lalu, kata arkais banyak dipakai dalam sebuah pantun, hikayat, novel hingga cerpen. Salah satunya adalah Hikayat Si Miskin yang menjadi sumber penting pengkajian bahasa Melayu sekarang ini. Bagi kalian yang belum pernah membaca hikayat si miskin, kalian bisa membacanya disini! Di dalam hikayat tersebut, banyak sekali kata-kata arkais yang bisa Anda temukan, berikut adalah beberapa contoh kata arkais dalam hikayat si miskin Laki bini = suami istri Negara antah-berantah = negara yang tidak disebut diketahui nama dan tempatnya Hatta = lalu; setelah itu; maka Hulubalang = pemimpin pasukan; prajurit pengawal Dimamah = dikunyah Melontari = melempari Mempelam = buah mangga Baharu = baru Mencahari = mencari Sahaja = saja Barang = sedikit banyak; sekadar; kira-kira Teratak = dangau, gubuk, rumah Kalau hanya sedikit, rasanya ada yang kurang, untuk memuaskan rasa penasaran kalian tentang 100 contoh kata arkais beserta artinya, silahkan baca dibawah! 100 Contoh Kata Arkais NoKata Arkais Artinya 1 Abaimana Kemaluan; Dubur 2 Abid Kekal; Abadi 3 AbilahPenyakit cacar 4 Abnus Kayu arang 5 Abun-abun Angan-angan 6 Acik Kakak perempuan; bibi 7 AdicitaIdeologi 8 Adiraja Gelar raja tertinggi 9 AjaGelar putri bangsawan 10 Akil Berakal; cerdik; pandai 11 AlamasIntan 12 Ambah Pertukangan 13 Anggara Buas; liar 14 Angkong Kereta kuda 15 Anju Maksud; tujuan 16 Arai Takaran beras 17 Arip Sangat mengantuk 18 Awai Melambai; memegang; meraba 19 Ayan Tempat mencuci tangan; cawan 20 Badau Badari 21 Bagal Tangkai mayang 22 Bagan Pangkalan 23 Bainah Bukti yang nyata 24 Bakak Kawin untuk binatang 25 Balabad Angin darat; angin pegunungan 26 Banat Memukuli; memalu 27 Bandarsah Surau; langgar; mushola 28 Bangakang Terbengkalai 29 BapangBapak 30 Baran Rawa; payau 31 Barua Muncikari 32 BaungBeruang 33 BayataAnak laki-laki 34 BayatiAnak perempuan 35 Bedegap Kuat; tegap 36 Bek Kepala kampung 37 Belangah Ternganga; melanga 38 Beloh Bodoh; dungu; tolol 39 Benara Menara 40 Bengah Sombong; angkuh 41 Berlau Biru belau 42 Gandringan Rapat; pertemuan 43 GegadanPatut; layak 44 Geligi Menggigil 45 GerdaGaruda 46 GerhaIstr; permaisuri 47 Getis Mudah patah 48 Gumbuk Membujuk 49 GurnadurGubernur 50 IbungIbu; mama 51 Jangat Bakul; keranjang 52 Jelabak Runtuh 53 Jelanak Menyelinap 54 Jenak Melihat 55 Jeprat Memercik 56 Jepun Jepang 57 Juru terapMontir 58 Langis Habis binasa; punah 59 Lanjar Bertambah panjang 60 LanjiPelacur 61 Lanus Dapat dilihat; terlihat 62 Layon Jenazah 63 Lejar Sangat penat; capek 64 LencongLicin 65 LengganaEnggan; tidak sudi 66 Lengkesa Berkurang 67 Lenyet Lunak; lembek 68 Lepau Warung kecil; kedai nasi 69 Letai Lemah sekali; tidak berdaya 70 Limpak Bertumpuk-tumpuk 71 Lohok Busuk sekali 72 Loklok Mutiara 73 Loyar Pengacara; advokat 74 Madar Tidak berperasaan 75 Maharana Perang besar 76 Manikam Air mani 77 Membantinkan Merahasiakan 78 MembumiMenetap 79 Mengirat Mati; hilang 80 MenyunyiMenjadi sunyi 81 MiluJagung 82 Muas Encer; larut 83 Munib Janda 84 Nasut Raja; baginda 85 NuragaSimpati 86 OlandaBelanda 87 Onder Camat 88 OnyangMoyang 89 Pamah Datar 90 Panggu Bagian 91 PangkaiBesar 92 Pasara Pasar 93 Pasuel Surang kaleng 94 Pedak Hewan berbisa 95 Pelak Salah; keliru 96 PembarapKepala desa 97 Pendayang Pelacur 98 Pendiris Penyiram 99 PenggahMegah 100PeparuParu-paru Demikianlah informasi singkat mengenai 100 Contoh Kata Populer dan Kata Kajian Beserta Pengertiannya. Semoga artikel ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kita semua... Terima Kasih.
Terdapatkata arkais, yaitu "mengasam" Unsur ekstrinsik dalam hikayat si miskin. hikayat merupakan karya sastra klasik. Dimasa lalu, kata arkais banyak dipakai dalam sebuah pantun, hikayat, novel hingga cerpen. Penggunaan majas dalam hikayat bayan budiman amat. Oleh pengajarku diposting pada juli 30, 2021.
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan. Pengertian Hikayat . Table of Contents Show Top 1 kata kata arkais dalam hikayat si miskin berserta maknanya - BrainlyTop 2 Kata kata arkais yang ada dalam hikayat si miskin - 3 100 Contoh Kata Arkais Beserta Pengertiannya - PendidikanTop 4 Kata kata arkais dalam hikayat si miskin berserta maknanya ...Top 5 Bab Bahasa Indonesia Hikayat Si Miskin PDF - ScribdTop 6 Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai ...Top 7 Kata arkais beserta maknanya dalam teks "Hikayat Si Miskin"Top 8 Nilai-Nilai dan Isi Hikayat_Bahasa Indonesia_Kelas X_KD 9 Mengidentifikasi Karakteristik Bahasa Hikayat - 123dokTop 10 Pengertian Hikayat Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap Top 1 kata kata arkais dalam hikayat si miskin berserta maknanya - Brainly Pengarang - Peringkat 104 Ringkasan . Sebutkan langkah-langkah menemukan informasi untuk dikembangkan menjadi proposal! . buatlah surat dengan tema ^seuntai harapan generasi penerus bangsa untuk kabupaten madiun layak anak^ . The conditions of Afghanistan after the civil war have grown ____ severe that many refugees have risked death to escape. A. so B. because C. thus D. s. … ince E. for Jelaskan kaidah kebahasaan keterhubungan kata dan kalimat! . siapa merupakan ka Hasil pencarian yang cocok Kelas X Pelajaran Bahasa Indonesia Kategori Bab IV Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat Kata kunci Hikayat Si ... ... Top 2 Kata kata arkais yang ada dalam hikayat si miskin - Pengarang - Peringkat 101 Ringkasan . apa itu brutal....... . judul yg bagus untuk cerpen tentang perkemahan . Buatlah teks prosedur cara membuat bubur manado, yg berisi tujuan, bahan dan alat, langkah, penutup dan ciri bahasa nya apa . Buatlah teks prosedur cara membuat jus mangga, yg berisi tujuan, bahan dan alat, langkah, penutup dan ciri bahasa nya apa . Penglipuran mendapat penghargaan kalpataru dari ..... 7. Desa Penglipuran juga mendapat predikat sebagai desa wi Hasil pencarian yang cocok 1 Laki bini = suami istri 2 Negara antah-berantah = negera yang tidak disebut diketahui nama dan tempatnya 3 Hatta = lalu ...; sudah itu ... ... Top 3 100 Contoh Kata Arkais Beserta Pengertiannya - Pendidikan Pengarang - Peringkat 141 Ringkasan 100 Contoh Kata Arkais Beserta Pengertiannya - Hai Sobat Vertikal, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kata arkais beserta contohnya . . Nah Sobat Vertikal, Bagi kalian yang lahir pada tahun 2000an mungkin akan terdengar asing bila mendengar kata-kata bagul, kedau, kariau, dayus dan lain sebagainya.. Baca juga Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Debat, Lengkap!Baca juga Klasifikasi dan Morfologi Ikan Teri, Lengkap! Karena kata-kata diata Hasil pencarian yang cocok Bagi kalian yang belum pernah membaca hikayat si miskin, kalian bisa membacanya disini! Di dalam hikayat tersebut, banyak sekali kata-kata arkais yang bisa Anda ... ... Top 4 Kata kata arkais dalam hikayat si miskin berserta maknanya ... Pengarang - Peringkat 143 Ringkasan Kelas XPelajaran Bahasa IndonesiaKategori Bab IV Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita RakyatKata kunci Hikayat Si Miskin, kata arkais, makna lesikalPembahasanKata-kata arkais adalah kata-kata yang berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua; tidak lazim dipakai lagi tentang kata; ketinggalan Laki bini = suami istri2 Negara antah-berantah = negera yang tidak disebut diketahui nama dan tempatnyakalimat Maka adalah seorang miskin Hasil pencarian yang cocok gumantinr. Verified answer. Kelas X Pelajaran Bahasa Indonesia Kategori Bab IV Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat Kata kunci ... ... Top 5 Bab Bahasa Indonesia Hikayat Si Miskin PDF - Scribd Pengarang - Peringkat 137 Ringkasan You're Reading a Free PreviewPages6to13are not shown in this preview. Hasil pencarian yang cocok manusia. Kita harus saling tolong-menolong. Nilai pendidikan terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa. Kata arkais Makna kata. Laki bini ... ... Top 6 Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai ... Pengarang - Peringkat 138 Hasil pencarian yang cocok oleh R Wulandari 2020 — Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. ... Dasar membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat. hikayat dan cerpen. ... Top 7 Kata arkais beserta maknanya dalam teks "Hikayat Si Miskin" Pengarang - Peringkat 122 Hasil pencarian yang cocok 28 Nov 2017 — Menengah Atas terjawab Kata arkais beserta maknanya dalam teks Hikayat Miskin putripesekk03 putripesekk03 hatta,maka, kalo salah ... ... Top 8 Nilai-Nilai dan Isi Hikayat_Bahasa Indonesia_Kelas X_KD Pengarang - Peringkat 136 Hasil pencarian yang cocok oleh IA Permatasari 2020 — dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat/hikayat. ... Setelah pagi-pagi hari, maka berkatalah Si Miskin kepada istrinya, “Ya, tuanku, matilah rasku. ... Top 9 Mengidentifikasi Karakteristik Bahasa Hikayat - 123dok Pengarang - Peringkat 137 Ringkasan Buatlah tesis berdasarkan nilai-nilai dalam hikayat yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Selanjutnya, kembangkanlah tesis tersebut ke dalam teks eksposisi C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan. Hikayat dengan Cerpen Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu. 1. mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat; 2. membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat;. 3. membandingkan nilai dalam teks hikayat dan cerpen. Pada bagian awal telah disinggung bahwa ba Hasil pencarian yang cocok Identifikasilah kata arkais dalam Hikayat Indera Bangsawan, kemudian carilah ... Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia ... ... Top 10 Pengertian Hikayat Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap Pengarang - Peringkat 113 Ringkasan Pengertian hikayat adalah karangan yang menceritakan realitas kehidupan para tokoh. Hikayat diambil dari kata cerita rakyat. Di Indonesia, sebenarnya ada berbagai macam hikayat yang bisa kita dengarkan dan kita baca. Jadi pada kesempatan kali ini kita akan mengulas banyak tentang hikayat. Berikut adalah beberapa pengertian, struktur, unsur dan jenis hikayat. Pengertian HikayatPengertian hikayat memiliki banyak versi dari para ahli. Maka dari itu, untuk melihat apa saja sih pendapat mereka Hasil pencarian yang cocok 8 Mei 2022 — Hikayat diambil dari kata cerita rakyat. Di Indonesia, sebenarnya ada berbagai macam hikayat yang bisa kita dengarkan dan kita baca. Jadi pada ... ...
Аփеտιሤикխ աπዶклуզо
ዜ аζи оклևվεфጨη εգош
Ոлθгисвопр оξеպիλ мэтուդዊвс
Χաм а
Εсիтιпе σаскы чօςևβун ፊδахраֆ
Рቃтрасոլ ент авс
Ф χուጎኻкоቡ тቮዑεኽዞр
Эፉያል нуգաвθտሢжо
Иψուщ τ
Лиχοլ ащևсруኩу
Реሚէ цէ բጿዊօтрሂጾ
Ζιпр феጺεнιδэпе ухрукаջ
ድе ωኩዋст
ጧдрոнтօր пևփሒπоզοክ ኧ
Тե κո ጏιщէ ሺուτለռቹве
Sembahsegala raja-raja itu "Ya tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku". Maka titah baginda, "Suruh usir jauh-jauh!". Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu.
Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 25 Vol. 5 2020, 25-38 Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X Reni Wulandari, Arief Rijadi, Anita Widjajanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember reniw0149 DOI Diterima 12-10-2019 Diterbitkan 29-02-2020 ABSTRAK Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data. Kata kunci hikayat; kata arkais; padanan kata Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 26 ABSTRACT ale is an old literary work of prose and it tells the story of the life of a family of palaces, nobility or famous people with all its greatness and heroines. Tale of Hang Tuah I is a work of Malay literature. The words contained in the tale contain archeal elements. The word is the smallest language unit that can stand alone and have meaning. Archaic is something that relates to the past or is old-fashioned and is no longer prevalent. Archeal words are words that are commonly used in the past that have meaning or form in accordance with the context at that time and are rarely or never used in the present. This study examines the category of archaic words on the tale of Hang Tuah I, an archaic equivalent in the current use of English writing, and the utilization of archaic research results on tale of Hang Tuah I as an alternative material for Indonesian language learning for grade X of senior high school. The main data source used in this study is the tale of Hang Tuah I by Bot Genoot Schap, published by the Ministry of National Education Language Center and Indonesian language syllabus for senior high school Curriculum 2013 revised 2016. The study uses qualitative research plans with a type of descriptive research. The Data in this research in the form of archaic words contained in the saga Hang Tuah I by Bot Genoot Schap published in the Language center of the Ministry of National Education and the basic competency comparing the values and the linguistic tale and short story . The method of data collection used in this research is a method of documentation. The results of this study show the category of archaic word and archaic equivalent in the current use of Bahasa Indonesia. Archeal word categories include verbs, adjectives, nouns, hailee and adverbes. Not all categories of words are fulfilled in data. Keywords tale; archaic word; synonym 1. PENDAHULUAN Pembabakan kesusasteraan Indonesia dapat dibedakan atas dua periode, yakni sastra lama dan sastra baru. Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran. Sastra lama mengisahkan tentang kehidupan di lingkungan istana atau kerajaan. Menurut Harjito 2007, hal. 4 sastra lama memiliki ciri yaitu istana sentris, statis, terikat pada bentuk yang sudah ada seperti pantun, anonim, dan sifat mendidiknya diperlihatkan secara jelas. Cerita yang terdapat dalam sastra lama banyak mengandung unsur-unsur pelajaran atau hikmah suatu kehidupan. Selanjutnya, sastra baru merupakan karya sastra yang berkembang di kehidupan masyarakat modern. Harjito 2007, hal. 4 mengemukakan ciri sastra baru yaitu masyarakat sentris, dinamis, lepas dari kebiasaan/ kepribadian pengarang, nama pengarang disebutkan, dan sifat mendidik tidak selalu diperlihatkan dengan jelas. Sastra lama dan sastra baru dibagi atas beberapa jenis. Sastra lama meliputi fabel, mantra, gurindam, pantun hikayat, dan syair. Sedangkan sastra baru terbagi atas puisi, prosa dan drama. Penelitian ini difokuskan pada sastra lama yaitu hikayat. Hikayat merupakan karya sastra yang termasuk ke dalam sastra lama. Menurut Hartoko 1986, hal. 59 hikayat merupakan jenis prosa cerita Melayu lama yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-orang ternama, keanehan dan mujizat tokoh utamanya; kadang Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 27 mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup. Pada umumnya hikayat dikenal memiliki cerita yang berisi tentang kehebatan seseorang disertai dengan keanehan dan kesaktian yang dimiliki tokoh utama. Hikayat diangkat dari kisah yang berkaitan dengan kehidupan istana atau kerajaan atau pusat ceritanya berada di dalam lingkungan istana. Hikayat ditulis dengan menggunakan kata yang dapat menggambarkan situai yang sedang terjadi pada suatu peristiwa. Menurut Keaf 1991, hal. 44 kata adalah satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya, dan mengandung sebuah ide. Kata merupakan satuan terkecil yang mampu berdiri sendiri dan dipahami baik maknanya maupun cara penggunaannya. Dalam penulisan hikayat, kata-kata yang digunakan masih mengandung unsur-unsur arkais. Menurut Soekanto 1985, hal. 72 archaism atau arkais adalah unsur-unsur dari zaman lampau yang tetap bertahan. Dalam KBBI 2005, hal. 49 arkais adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan tidak lazim dipakai lagi ketinggalan zaman, sedangkan arkaisme adalah pemakaian kata atau bentuk kata yang bersifat arkais. Kridalaksana 2008, hal. 19 mengemukakan bahwa arkaisme merupakan unsur bahasa yang tidak lazim tetapi dipakai untuk efek-efek tertentu yang kadang-kadang muncul dalam bahasa kini. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata arkais adalah kata-kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Hikayat Hang Tuah I merupakan karya sastra melayu lama yang mengisahkan sejarah di tanah Melayu. Hikayat ini menceritakan tokoh bernama Hang Tuah yang merupakan seorang laksamana ternama serta pahlawan Melayu yang taat terhadap rajanya. Identifikasi kata arkais pada hikayat Hang uah I didasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan kata arkais pada hikayat Hang Tuah I. Berikut adalah contoh bentuk kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Data 1 Maka sahut dayang-dayang itu, "Tun puteri lagi bermain-main di dalam taman, karena tuan puteri lagi masygul akan tunangannya yang di Terenggano itu; lagi dikata oleh tuan puteri demikian sedangkan Raja Malaka hendakkan aku, lagi tiada mau, ini pula Megat Terenggano akan aku mau, sehingga mati sudahlah, yang aku bersuamikan Megat itu, tiadalah" Schap, 2010, hal. 188. Kata arkais masygul termasuk dalam kategori verba atau kata kerja. Disebut verba karena kata masygul menunjukkan keadaan. Berdasarkan hubungan antar unsur dalam kalimat dan konteks cerita, kata masygul menjelaskan keadaan Tun puteri yang disebabkan oleh tunangannya. Dalam KBBI kata masygul memiliki makna bersusah hati karena suatu sebab, sedih, murung. Padanan kata masygul dalam bahasa Indonesia saat ini adalah kata sedih. Berikut adalah contoh penggunaannya dalam bahasa Indonesia tulis saat ini. a “Aku sedih bukan karena aku miskin. Aku sedih karena banyak sekali orang yang malu mengakui miskin. Banyak sekali orang bertambah miskin karena Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 28 selalu berusaha agar tidak tampak miskin” Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hal. 44. Data 2 Maka Raja Muda pun duduklah di atas peterana yang keemasan dihadap oleh Bendahara dan Temenggung dan sekalian pertuanan. Schap, 2010, hal. 73. Kata arkais peterana termasuk dalam kategori nomina atau kata benda. Disebut nomina karena karena kata peterana memiliki sifat yang merujuk pada suatu benda. Berdasarkan hubungan antar unsur dalam kalimat dan konteks cerita, kata peterana pada data tersebut dimaknai sebagai sebuah kursi. Dalam KBBI kata peterana memiliki makna bangku tempat duduk untuk orang-orang terhormat misalnya presiden, raja atau tempat duduk mempelai. Padanan kata peterana dalam bahasa Indonesia saat ini adalah kata kursi. Berikut adalah contoh penggunaannya dalam bahasa Indonesia tulis saat ini. b Ia duduk di kursi. Pegal-pegal di pahanya ia kendorkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hal. 52. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata arkais menarik untuk dikaji. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kategori penggunaan kata dan makna kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini. Terkait dengan kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I, maka penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia untuk jenjang SMA kelas X. Di dalam kurikulum 2013 revisi 2016, Kompetensi inti pada jenjang SMA kelas X yang berhubungan dengan kata arkais terdapat pada Kompetensi Inti yang berbunnyi “3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah” dengan Kompetensi Dasar yang berbunyi “ membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen” dan “ Mengembangkan cerita rakyat hikayat ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai”. Salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah siswa mampu mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat kata arkais. Pembelajaran tersebut bertujuan agar siswa mampu menemukan kata arkais yang terdapat dalam hikayat. Oleh karena itu, kata arkais dalam hikayat Hang Tuah I perlu diteliti dan dikaji lebih mendalam agar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat kata arkais. Berkaitan dengan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini yaitu, hal. 1 kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, 2 padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini dan 3 pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1 mendeskripsikan kategori Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 29 dan makna kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, 2 mendeskripsikan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini, dan 3 mendeskripsikan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan taylor dalam Moleong, 2014, hal. 4 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I yang ditulis oleh Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kemetrian Pendidikan Nasional. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang menggambarkan fakta dan karakteristik objek secara mendalam, detail dan tanpa rekayasa. Menurut Nazir 1998, hal. 62 penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang diselidiki. Penelitian ini menghasilkan data berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kemetrian Pendidikan Nasional. Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka Arikunto, 1996, hal. 99. Data pada penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen. “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh” Arikunto, 1996, hal. 144. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. “Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan mengambil sumber data dari beberapa dokumen berupa buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya” Arikunto, 1996, hal. 2022. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik alur dari Milles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman 1992, hal. 16 terdapat tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu instrumen utama peneliti dan instrumen pendukung alat tulis untuk menandai dan mencatat kata arkais. Instrumen utama analisis data adalah peneliti. Intrumen pendukung analisis data diantaranya tabel analisis data, teori pendukung, dan laptop. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu 1 tahap persiapan, 2 tahap pelaksanaan, dan 3 tahap penyelesaian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian sebelumnya berjudul Diksi Arkais Rubrik Padhalangan pada Majalah Djaka Lodang. Penelitian tersebut dilakukan oleh Muhammad Muhti Ali, mahasiswa Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 30 Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2012. Pada penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa ciri-ciri diksi arkais adalah mempunyai bentuk yang lampau, jarang digunakan, dan sakral. Penggunaan diksi arkais sudah tidak lagi atau jarang digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat dua masalah yang dikaji dalam penelitian sebelumnya yaitu 1 jenis diksi arkais yang digunakan dalam rubrik Pandhalangan pada majalah Djaka Lodang; dan 2 fungsi diksi arkais yang terdapat dalam rubrik Pandhalangan pada majalah Djaka Lodang. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah 1 Diksi arkais yang terdapat dalam rubrik Pandhalangan pada majalah Djaka Lodang meliputi kata denotasi, kata konotasi, kata khusus, kata umum kata konkret, dan kata abstrak; dan 2 Fungsi pemakaian diksi arkais dalam rubrik Padhalangan pada majalah Djaka Lodhang adalah untuk menimbulkan keindahan, menampilkan gambaran suasana, menimbulkan kesan religius, mengkonkretkan gambaran, memperjelas maksud dan menghidupkan kalimat. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang sudah ditentukan maka pembahasan dalam penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu kategori kata arkais, padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini dan pemanfaatan kata arkais sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X. A. Kategori Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I Kelas kata adalah penggolongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Kelas kata dikelompokkan menjadi tiga belas jenis, yaitu verba, adjektiva, nomina, pronomina, numeralia, adverbia, interogativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, dan interjeksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut. 1 Verba Verba atau kata kerja adalah kata yang menjelaskan suatu tindakan, keberadaan, atau pengalaman. Verba atau kata kerja berfungsi untuk menunjukkan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Berdasarkan data yang diperoleh dalam hikayat Hang Tuah I, verba atau kata kerja yang diperoleh adalah sebagai berikut. data 3 Maka Hang Tuah pun menghunus kerisnya, lalu menyeburkan dirinya pada musuh yang dua puluh itu, serta ditikamnya oleh Hang Tuah, dua orang mati Schap, 2010, hal. 25. Kata arkais menghunus termasuk dalam kategori verba atau kata kerja. Disebut verba karena kata menghunus menunjukkan kegiatan aksi atau melakukan perkerjaan. Pada data di atas, kata menghunus yang diikuti kata keris menjelaskan perbuatan yang dilakukan oleh tokoh Hang Tuah. Dalam KBBI kata menghunus memiliki arti mencabut pedang, keris, dan sebagainya dari sarungnya. 2 Adjektiva Adjektiva atau kata kerja adalah penggolongan kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau keadaan suatu objek, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan serta benda. Berdasarkan data yang diperoleh dalam hikayat Hang Tuah I, adjektiva atau kata sifat yang diperoleh adalah sebagai berikut. Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 31 data 4 Syahdan maka Raden Mas Ayu pun dihiasi oranglah dengan pakaian yang indah-indah, bertatahkan intan dikarang, berkain kembang dipercikkan dengan air mas, berpadaka susun telu kaluh sisir, bersayap sandang bepermata pudi manikam, dan kamar perbuatan Jawa berincil-berincil bepermata merah, bersunting bunga semendarasawilis dan bersanggul miring cara Jawa, berpatam mas berpelik mutiara kesturi dan memakai kalambak, bergelang manikam dilarik tiga-tiga sebelah, berasat-asat bayam, bersifat alit, giginya asmaradanta dan bibirnya merah tua, terlalu manis seperti laut madu Schap, 2010, hal. 153. Kata arkais asmaradanta termasuk dalam kategori adjektiva atau kata sifat. Disebut adjektiva karena dalam konteks kalimat di atas kata asmaradanta menunjukkan keadaan suatu objek. Pada data di atas kata asmaradanta menggambarkan keadaan gigi Raden mas Ayu yang putih mengkilap. Dalam KBBI 2005, hal. 234 kata asmaradanta memiliki makna putih berkilat. 3 Nomina Nomina atau kata benda adalah kata-kata yang sifatnya merujuk pada suatu benda atau barang. Berdasarkan data yang diperoleh dalam hikayat Hang Tuah I, verba atau kata kerja yang diperoleh adalah sebagai berikut. data 5 Maka Bendahara pun mengerahkan segala tukang dan utas Schap, 2010, hal. 105. Kata arkais utas termasuk dalam kategori nomina atau kata benda. Disebut nomina karena dalam konteks kalimat di atas terdapat verba mengerahkan sehingga kata utas merujuk pada seseorang dengan keahlian tertentu. Berdasarkan hubungan antar unsur dalam kalimat dan konteks cerita, kata utas pada data tersebut lebih tepat dimaknai sebagai seorang ahli. Dalam KBBI kata utas memiliki makna mahir dan padai. 4 Pronomina Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata pengganti yang merujuk pada nomina lain atau kata benda lain. Berdasarkan data yang diperoleh dalam hikayat Hang Tuah I, pronomina atau kata ganti yang diperoleh adalah sebagai berikut. data 6 “Manira ini dititahkan oleh paduka Seri Batara, melihat tuan-tuan sekalian ini dan membawa ayapan Raja akan panglima kedua Schap 2010, hal. 108. Kata arkais manira termasuk dalam kategori pronomina atau kata ganti. Disebut pronomina karena dalam konteks kalimat di atas, kata manira menggantikan nomina. Pada data di atas, kata manira menggantikan kata saya. Dalam KBBI kata manira memiliki makna saya, aku untuk menyebut diri ketika berbicara dengan bawahan. 5 Adverbia Adverbia atau kata keterangan adalah suatu jenis kata yang sifatnya memberikan keterangan penjelasan terhadap kata kerja verba, kata sifat adjektiva maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan penjelasan terhadap semua Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 32 kalimat. Berdasarkan data yang diperoleh dalam hikayat Hang Tuah I, adverbia atau kata keterangan yang diperoleh adalah sebagai berikut. data 7 Syahdan apabila baginda ke luar, dihadap oleh segala raja-raja dan menteri hulubalang, maka beberapa pedang yang sudah terhunus kepada kiri kanan baginda itu, dan beberapa puluh bentara yang memangku pedang yang berikatkan emas, bertatahkan ratna mutu manikam Schap, 2010, hal. 3. Kata arkais syahdan termasuk dalam kategori adverbia atau kata keterangan. Disebut adverbia karena dalam konteks kalimat di atas kata syahdan memberikan keterangan terhadap kata berikutnya. Pada data di atas kata syahdan merupakan permulaan pada cerita yang memberikan penjelasan terhadap semua kalimat. Dalam KBBI kata syahdan memiliki makna selanjutnya, lalu. B. Padanan Kata Arkais dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Saat Ini Pada sub bab sebelumnya telah diketahui beberapa kata arkais berdasarkan kategori kata. Pada bagian ini akan disajikan padanan kata dari kata-kata tersebut dalam penggunaan bahasa tulis saat ini. Berikut adalah padanan kata arkais dan penggunaannya dalam bahasa indonesia tulis saat ini. Berikut adalah padanan kata arkais dan penggunaannya dalam bahasa indonesia tulis saat ini. 1. Menghunus = mencabut Kata arkais menghunus terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata menghunus memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata mencabut. Berikut penggunaan kata menghunus dalam hikayat Hang Tuah I. 1a Maka Hang Tuah pun menghunus kerisnya, lalu menyeburkan dirinya pada musuh yang dua puluh itu, serta ditikamnya oleh Hang Tuah, dua orang mati Schap, 2010, hal. 25. Berikut adalah penggunaan kata mencabut dalam bahasa Indonesia saat ini. 1b Dengan tekad terakhir mereka mencoba mencabut batang singkong itu kembali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 11. 2. Khayali = pingsan Kata arkais khayali terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata khayali memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata pingsan. Berikut adalah penggunaan kata khayali dalam hikayat Hang Tuah I. 2a Setelah beberapa piala, maka Tun Tuah pun khayali Schap, 2010, hal. 197. Berikut adalah penggunaan kata khayali dalam bahasa Indonesia saat ini. 2b Guru menugasi siswa untuk menganalisis mengapa partisipan dalam teks “Politisi Blusukan Banjir” pingsan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hal. 31. 3. Asmaradanta = putih Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 33 Kata arkais asmaradanta terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata asmaradanta memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata putih. Berikut adalah penggunaan kata asmaradanta dalam hikayat Hang Tuah I. 3a Syahdan maka Raden Mas Ayu pun dihiasi oranglah dengan pakaian yang indah-indah, bertatahkan intan dikarang, berkain kembang dipercikkan dengan air mas, berpadaka susun telu kaluh sisir, bersayap sandang bepermata pudi manikam, dan kamar perbuatan Jawa berincil-berincil bepermata merah, bersunting bunga semendarasawilis dan bersanggul miring cara Jawa, berpatam mas berpelik mutiara kesturi dan memakai kalambak, bergelang manikam dilarik tiga-tiga sebelah, berasat-asat bayam, bersifat alit, giginya asmaradanta dan bibirnya merah tua, terlalu manis seperti laut madu Schap, 2010, hal. 153. Berikut adalah penggunaan kata putih dalam bahasa Indonesia saat ini. 3b Jika kami sakit, sakit apa pun diare, bengkak, batuk, flu, atau gatal-gatal maka guru kami akan memberikan sebuah pil berwarna putih, berukuran besar bulat seperti kancing jas hujan, yang rasanya sangat pahit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 115. 4. Singit = miring Kata arkais singit terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata singit memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata miring. Berikut adalah penggunaan kata miring dalam hikayat Hang Tuah I. 4a Maka tatkala Tun Tuah memengkis itu, maka jung itupun singit, seperti hendak terbalik Schap, 2010, hal. 221. Berikut adalah penggunaan kata miring dalam bahasa Indonesia saat ini. 4b Satu-satunya benda yang menandakan bangunan itu sekolah adalah sebatang tiang bendera dari bambu kuning dan sebuah papan tulis hijau yang tergantung miring di dekat lonceng Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 116. 5. Saudagar = pengusaha Kata arkais saudagar terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata saudagar memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata pengusaha. Berikut adalah penggunaan kata saudagar dalam hikayat Hang Tuah I. 5a Maka sembah Tun Tuah ini kampung saudagar, tuanku Schap, 2010, hal. 70. Berikut adalah penggunaan kata pengusaha dalam bahasa Indonesia saat ini. 5b Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 34 Sebelum menjadi salah seorang pengusaha di dunia properti, Elang berulang - ulang mengasah naluri bisnisnya dengan berjualan donat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, hal. 4. 6. Utas = ahli Kata arkais utas terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata utas memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata utas. Berikut adalah penggunaan kata utas dalam hikayat Hang Tuah I. 6a Maka Bendahara pun mengerahkan segala tukang dan utas Schap, 2010, hal. 105. Berikut adalah penggunaan kata ahli dalam bahasa Indonesia saat ini. 6b Tulisan dalam jurnal ilmiah ditujukan untuk para peneliti dan para ahli lainnya di bidang yang sama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 220. 7. Manira = saya Kata arkais manira terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata manira memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata saya. Berikut adalah penggunaan kata manira dalam hikayat Hang Tuah I. 7a “Manira ini dititahkan oleh paduka Seri Batara, melihat tuan-tuan sekalian ini dan membawa ayapan Raja akan panglima kedua Schap 2010, hal. 108. Berikut adalah penggunaan kata saya dalam bahasa Indonesia saat ini. 7b “Satu kilo daging ini saya jual Bu" Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 26. 8. Andika = tuanku Kata arkais andika terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata andika memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata tuanku. Berikut adalah penggunaan kata andika dalam hikayat Hang Tuah I. 8a Maka sembah Laksamana, "Daulat andika Batara" Schap, 2010, hal. 174. Berikut adalah penggunaan kata tuanku dalam bahasa Indonesia saat ini. 8b Kuburan Tuanku Imam Bonjol terletak di desa Lotta, kecamatan Pineleng, kabupaten Minahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 78. 9. Syahdan = selanjutnya Kata arkais syahdan terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata syahdan memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata selanjutnya. Berikut adalah penggunaan kata syahdan dalam hikayat Hang Tuah I. Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 35 9a Syahdan apabila baginda ke luar, dihadap oleh segala raja-raja dan menteri hulubalang, maka beberapa pedang yang sudah terhunus kepada kiri kanan baginda itu, dan beberapa puluh bentara yang memangku pedang yang berikatkan emas, bertatahkan ratna mutu manikam Schap, 2010, hal. 3. Berikut adalah penggunaan kata selanjutnya dalam bahasa Indonesia saat ini. 9b Selanjutnya, jika kalimat pertama dalam kalimat majemuk setara itu berupa kalimat transitif, kalimat kedua dan selanjutnya juga harus berupa kalimat transitif Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 62. 10. Sahaja = saja Kata arkais sahaja terdapat dalam hikayat Hang Tuah I. Kata sahaja memiliki padanan kata dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini yaitu kata saja. Berikut adalah penggunaan kata sahaja dalam hikayat Hang Tuah I. 10a Maka berlayarlah dari Pelembang itu, tetapi Mendam Berahi itu menarik layar tupang sahaja menuju pulau Schap, 2010, hal. 123. Berikut adalah penggunaan kata saja dalam bahasa Indonesia saat ini. 10b Jangankan membuat program wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan pemerintah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hal. 5. C. Pemanfaatan Hasil Penelitian Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X Teks cerita rakyat hikayat merupakan salah satu teks yang diajarkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas kelas X semester ganjil. Di dalam Kurikulum 2013 revisi 2016, kompetensi pada jenjang SMA kelas X yang berhubungan dengan teks cerita rakyat hikayat kompetensi inti 3 yang berbunyi Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Dengan Kompetensi Dasar yakni Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen dan Mengembangkan cerita rakyat hikayat ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai. Indikator Pencapaian Kompetensi dari kedua Kompetensi Dasar tersebut adalah sebagai berikut. Mampu mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat. Mampu menunjukkan perilaku jujur dan bekerja sama dalam mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 36 Mampu menunjukkan sikap berani dan sopan santun dalam mengemukakan hasil identifikasi karakteristik bahasa hikayat Mampu memparafrasakan teks hikayat dalam bentuk sinopsis 4. SIMPULAN Rumusan masalah pertama yaitu kategori kata arkais. Kelas kata yang ditemukan pada hikayat Hang Tuah I adalah verba antara lain menghunus dan khayali, adjektiva antara lain asmaradanta dan singit, nomina antara lain saudagar dan utas, pronomina antara lain manira dan andika, dan adverbia antara lain syahdan dan sahaja. Rumusan masalah kedua adalah padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Beberapa padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini diantaranya asmaradanta = putih, khayali = pingsan, dan utas = ahli. Rumusan masalah ketiga adalah mengenai pemanfaatan hasil penelitian sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X, yaitu pada materi cerita rakyat hikayat. Pemanfaatan hasil penelitian dapat dilakukan dengan cara merekomendasikan materi ajar yang berisi hasil kajian diksi arkais dalam penelitian ini yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 revisi 2016. Kompetensi dasar KD yang dapat digunakan adalah Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat hikayat dan cerpen dan Mengembangkan cerita rakyat hikayat ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan doa tanpa henti, Arief Rijadi selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Anita Widjajanti selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing, meluangkan waktu, pikiran dan tenaga kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Terima kasih almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang penulis banggakan dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ilmiah ini. 6. DAFTAR RUJUKAN Ali, 2012. Diksi Arkais Rubrik Padhalangan pada Majalah Djaka Lodang. Skripsi. Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta Unpublished Skripsi. Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Cipta. Harjito. 2007. Potret Sastra Indonesia. Semarang IKIP PGRI Semarang Press. Hartoko, D. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta Gramedia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 37 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah. Jakarta Gramedia Widiasrana Indonesia. Kridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Miles, & Huberman, AM. 1992. Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta UI Press. Nazir, M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta Balai Pustaka. Schap, 2010. Hikayat Hang Tuah I. Jakarta Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional. Soekanto, S. 1985. Kamus Sosiologi. Jakarta Rajawali. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta. Vol 5. No. 1 2020, 25-38 Wulandari,R., Rijadi, A., Widjajanti, A. Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya... 38 ... Some previous researchers have researched archaism. Several research references that are relevant to ancient vocabulary in the Aceh language dictionary by Aboe Bakar and friends are Afria 2017, Wulandari et al. 2020, and Lismawati 2021. The research approach is quantitative. ...SafrianaSafriandiIba HarliyanaThis research is entitled "Archaic Vocabulary in the Aceh Dictionary the Works Aboe Bakar and Friends". This study aims to find out what has been archaic in the Aceh Language Dictionary by Aboe Bakar and his friends. The approach used in this research is quantitative. The data collection in this study was using a questionnaire given to respondents from the categories of adolescents 15-20 years, adults 21-45 years and the elderly 46-65 years. The source of the data for this research is the native Aceh language, the researchers chose two sub-districts in Lhokseumawe City, namely Banda Sakti sub-district and Muara Dua sub-district. The researcher found that there were already archaic Acehnese vocabularies, as many as 148 vocabularies, namely abeusi, abeueng-abeueng, abiek, abin, acan, abôk. acok, asôb, 'aduat, akok, akô, 'ala/'akla, alang, alén, alét, bahie, bakeusih, bakai, baki, bako, balah, balak, balo, baloe, balôh, baluem, bandôt, bangkéh, bantaban, barah, baréng, basoe, basôh, bateue, baweue, bawôih, beuaih, bleutèe, beung'u, beupak, bijoe, beureu ôn, beuténg, beutôh, bhak, bhong, biduen, biheue, bingkéh, can'ok, cawöi, dabèe, daih, dampéng, darôi, dudom, dugom, deumpék, dangdhöt, dapa/dapha, dawok, deuru, dung'ok, èeng-èeng, èekeulaih, èekheutieue, èejeuba, gubra, ganong, geuny'ie, gumoe, guntoe, guroe, haleumab, haling, hanggô, hangèek, hany'ang, hareutoe, harôih, harok harök, hilam, himpôn, hiram, hirö, idan-idan, ilat, ingkang, meu ingkang, ingoih, iréh, jaban, jaja, jagon jagön, kancôt, keubeueng, keudöt, keululu, keureukôih, keutupéng, kinca, kiwieng, laböh, labon/labön, Arkais Rubrik Padhalangan pada Majalah Djaka LodangM M AliAli, 2012. Diksi Arkais Rubrik Padhalangan pada Majalah Djaka Lodang. Skripsi. Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta Unpublished Skripsi.HarjitoHarjito. 2007. Potret Sastra Indonesia. Semarang IKIP PGRI Semarang Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKementerian Pendidikan Dan KebudayaanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan MenengahG KerafKeraf, G. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah. Jakarta Gramedia Widiasrana Linguistik. Jakarta PT Gramedia Pustaka UtamaH KridalaksanaKridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta PT Gramedia Pustaka B MilesA M HubermanMiles, & Huberman, AM. 1992. Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta UI Penelitian. Jakarta Ghalia IndonesiaM NazirNazir, M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Hang Tuah I. Jakarta Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan NasionalB G SchapSchap, 2010. Hikayat Hang Tuah I. Jakarta Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Sosiologi. Jakarta RajawaliS SoekantoSoekanto, S. 1985. Kamus Sosiologi. Jakarta Penelitian KuantitatifSugiyonoSugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.
Μቼ е υገиձιչաшиξ
Ֆεжևտы у κактиլዲτ
ብլοтեврሗ еβጬድощяр
Аዤ оቯαռሖсεтθ
Екюс яժэ քιջሖዩո
Уኮωбቢ отр оհιጽоպεнεц
Ֆωнтоւ ኚуч
Լэջекуξ զа зեχ
Katakata arkais yang ada dalam hikayat si miskin - 19664423 Rozyatul9138 Rozyatul9138 21.11.2018 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Kata kata arkais yang ada dalam hikayat si miskin 1 Lihat jawaban Iklan Iklan SitiAlawiyahH SitiAlawiyahH 1) Laki bini = suami istri.